ByMas Min Posted on December 1, 2021. Pengertian Air Tanah, Proses Terbentuknya Air Tanah dan Macam Jenis Air Tanah Serta Manfaat Air Tanah Terlengkap - Air Tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau lapisan bebatuan yang ada dibawah permukaan tanah. Air tanah juga merupakan salah satu sumber daya air selain air sungai dan jugaProses dan Mekanisme Sistem Transportasi Tumbuhan1. Mekanisme transportasi pada tumbuhan tingkat rendah 2. Mekanisme transportasi pada tumbuhan tingkat tinggi Sistem pengangkutan ekstravaskular Sistem pengangkutan intravascularTeori Sistem Transfortasi Pada TumbuhanProses Pengangkutan Unsur HaraArtikel Terkait Tumbuhan juga memiliki transportasi untuk proses pengambilan dan pengedaran sari – sari makanan ke seluruh bagian tumbuhan baik tumbuhan dikotil maupun monokotil. Proses dan Mekanisme Sistem Transportasi Tumbuhan Dengan adanya proses transportasi ini, maka garam – garam mineral yang ada di dalam tanah akan terserap untuk proses fotosintesis di daun menggunakan bantuan sinar matahari, dan hasil fotosintesis tersebut akan di edarkan lagi pada tumbuhan. Baca Juga Pengertian Fotosintesis Proses dan Mekanisme Sistem Transportasi Tumbuhan menurut sistem pengangkutannya maka terbagi menjadi dua jenis, diantaranya adalah 1. Mekanisme transportasi pada tumbuhan tingkat rendah Pada tumbuhan tingkat rendah tidak melakukan proses mekanisme transportasi penyerapan air dan garam – garam mineral pada pembuluh jaringan, tapi terjadi pada semua jengkal tubuh tumbuhan tingkat rendah sendiri. Tumbuhan yang memiliki pembuluh jaringan pengangkut akan mengikat oksigen dan karbondioksida melalui daun. Garam mineral dan dan air akan diambil dari dalam tanah melalui bagian akar. Tumbuhan ini akan menyerap air, oksigen dan karbondioksida melalui transportasi difusi , aktif dan proses osmosis. Karena air sangat dibutuhkan oleh tanaman maka tanpa air mereka tidak dapat hidup. Air tersebut akan masuk ke tumbuhan melalui ujung rambut akar yang nantinya digunakan untuk memicu reaksi kimia guna membuat turgor, pengangkutan zat hara dan juga zat yang tidak di butuhkan lagi dan akan dikeluarkan melalui ujung daun dengan wujud air atau uap. 2. Mekanisme transportasi pada tumbuhan tingkat tinggi Terdapat 2 jenis proses pengangkutan zat hara dan air dari dalam tanah pada tumbuhan tingkat tinggi, yaitu Sistem pengangkutan ekstravaskular Sistem pengangkutan ekstravaskular yang mengangkut air dan zat hara dari tanah menggunakan akar dan menuju ke seluruh tubuh di luar jaringan xilem dan floem. Air akan di angkut melalui rambut akar atau epidermis akar, kemudian air terebut masuk melalui sel korteks, melalui sitoplasma menuju silinder pusat atau Steel. Air akan berenang bebas saat berada di silinder pusat untuk memasuki sela – sela sel. Sistem pengangkutan ekstravaskular ada 2 sistem Secara apoplas Yang pengangkutan air tanahnya secara Transport pasif maupun secara disfusi bebas pada jaringan mati atau sel mati, contohnya ruang antar sel dan dinding sel. Fase ini tidak akan pernah terjadi jika transportasinya melalui endodermis, karena terdapat pita kaspari yang menutupi jalan masuk air menuju xilem. Pita kaspari tersebut memiliki bentuk berupa senyawa gabus atau zat suberin dan memiliki lignin, karena kondisi ini, maka apoplas dapat terjadi kecuali zat yang di angkut tidak dapat melewati endodermis. Transportasi secara simpleks menjadikan air dapat melewati endodermis. Secara simpleks yang sistem kerjanya berlawanan demam apoplas. Sistem transportasinya adalah dengan mengangkut zat terlarut dan air dari tanah melalui jaringan hidup atau sel hidup. Cara ini menjadikan proses Transport aktif dan osmosis pada plasmodesmata dengan mekanisme air dan garam mineral tanah masuk ke tubuh melewati sel rambut akar untuk ke sel parenkim, kemudian melewati sel endodermis, kemudian ke sel perisikel, baru kemudian pengangkutan di bawa masuk ke jaringan pembuluh kayu atau xilem. Sistem pengangkutan intravascular Sistem pengangkutan intravascular yang mengangkut air dan zat hara menggunakan pembuluh pengangkut yang masuk dari akar dan meneruskan hingga di atas tanaman. Dimulai dari pembuluh kayu atau xilem , kemudian menuju xilem Batang baru kemudian di edarkan ke seluruh tangkai daun. Baru kemudian air dan zat hara yang tersimpan di xilem tangkai daun di angkut lagi hingga ke xilem tulang daun. Teori Sistem Transfortasi Pada Tumbuhan Teori Mengenai Tekanan Akar Tekanan yang dilakukan oleh akar mampu menyebabkan mineral dan air naik ke bagian atas tumbuhan. Adapun penyebab terjadinya tekanan akar ini adalah karena adanya perbedaan tingkat kandungan air yang berada pada tanah dan xilem. Pada saat gelap atau malam hari tekanan akar akan menjadi tinggi dan sudah tentu air akan merembes melalui daun tumbuhan. Teori Tekanan Air Salah sau penyebab terjadi naiknya mineral dan air pada bagian tanaman yang lainnya karena adanya tenakan air. Teori Dixon Joly Dalam teori ini dinyatakan bahwa adanya respirasi atau yang dikenal dnegan proses pernafasan pada daun mampu menyebabkan mineral dan air maik ke bagian atas tumbuhan. Teori Vital Teori ini menyatahkan bahwa sel hidup yang berada dan tinggal di parenkim dan xilem rambut akar pada suatu tumbuhan mampu mengakibatkan air naik ke tanaman bagian atas. Proses Pengangkutan Unsur Hara Dalam proses pengangkutan unsur hara terdapat tiga mekanisme, diantaranya Proses Osmosis Proses ini merupakan salah satu jenis pengakutan air dan mineral melalui sebuah lapisan bernama semipermiabel yang berasal dari kosentrasi yang rendah hipotonik ke tempat air dengan kosentrasi yang lebih tinggi. Misal air yang melewati endodermis dan juga xilem. Proses Difusi Proses ini merupakan suatu pengangkutan zat yang berasal dari kosentrasi yang tinggi ke tempat dengan kosentrasi yang jauh lebih rendah. Misal Proses tumbuhan menghisap oksigen dan mengeluarkan karbondioksida Proses ini terjadi pada malam hari saat tumbuhan melakukan transpirasi. Proses Transfor Aktif Merupakan salah satu pengangkutan air dan mineral dengan menggunakan energi ATP yanga mana melewati lapisan impermeabel. Misal proses pengangkutan glukosa yang menembus lapisan membran. Demikianlah yang bisa kami sampaikan dalam kesempatan kali ini mengenai Proses dan Mekanisme Sistem Transportasi Tumbuhan. Semoga bermanfaat. Fotosintesis Definisi dan Faktor Pendukung Laju Fotosintesis. Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan oleh tumbuhan untuk membentuk karbohidrat dari bahan anorganik. Dalam proses fotosintesis ini tumbuhan membutuhkan zat hijau daun atau yang dinamakan klorofil. Sesuai dengan namanya, dalam proses fotosintesis selain zat hijau
Jakarta - Tahukah kamu bahwa air adalah elemen yang sangat penting bagi tumbuhan? Air menjadi unsur yang membuat tumbuhan dapat bertahan dan air menjadi sel dan jaringan pada tumbuhan yang memang memiliki kandungan air hingga 60%. Kira-kira apa fungsi air bagi tumbuhan?Menurut Modul tentang Fungsi Air dan Perannya pada Tingkat Selular dan Tumbuhan Secara Utuh yang disusun oleh Hamim, dijelaskan ada beberapa fungsi air bagi tumbuhan. Berikut adalah penjelasannya1. Air Sebagai Senyawa Utama Penyusun ProtoplasmaAir memiliki fungsi bagi tumbuhan sebagai senyawa utama dalam penyusun protoplasma, di mana protoplasma merupakan cairan utama penyusun sel, baik yang terdapat di dalam sitoplasma maupun vakuola sel. Dalam kultur jaringan juga dikenal istilah kultur protoplas, yaitu apabila sel telah dihilangkan dinding selnya, tinggal membran plasma dan seluruh komponen di dalamnya yang meliputi sitoplasma, inti sel, dan vakuola ditumbuhkan di dalam media kultur Air Sebagai Pelarut Hara MineralKemudian, air berfungsi sebagai pelarut hara mineral yang memang dibutuhkan oleh tumbuhan. Umumnya, hara mineral merupakan ion yang sifatnya positif dan juga negatif yang terlarut di dalam air. Air berperan penting dalam melarutkan ion-ion tersebut dari sumbernya sehingga bisa diserap oleh tumbuhan dan masuk ke dalam jaringan tersebut bisa berasal dari bahan mineral tanah, dari hasil dekomposisi bahan organik atau mungkin berasal dari pupuk yang kita berikan. Air yang cukup juga menjadi sarana yang baik bagi ion dan pupuk untuk berdifusi atau bergerak melalui aliran massa sehingga menjadi dekat dan tersedia bagi Air Sebagai Medium Reaksi Bahan pada MetabolismeSelanjutnya, air berfungsi sebagai medium reaksi pada bahan metabolisme dalam tumbuhan. Tahukah kamu, jika ada banyak sekali reaksi kimia di dalam sel tumbuhan yang memerlukan air?Adanya kekurangan air akan menyebabkan terhambatnya banyak reaksi-reaksi metabolisme. Sehingga hal tersebut akan menghambat pertumbuhan Air Sebagai Sumber ElektronBerikutnya, air adalah sumber utama pada elektron. Fungsi ini masuk ke dalam proses reaksi terang fotosintesis yang akan menghasilkan O2, H+, dan elektron. Walaupun proporsi kebutuhan air dalam reaksi sangat kecil dibandingkan dengan kebutuhan pada reaksi-reaksi biokimia Air Mempertahankan Turgiditas SelTerakhir, air berfungsi untuk mempertahankan turgiditas sel. Apa maksudnya?Jadi, turgiditas sel atau dikenal dengan istilah sel turgor adalah tekanan sel akibat masuknya air ke dalam sel ketika sel tanaman mengalami banyak kehilangan air. Sehingga proses tersebut menyebabkan layu dan pada saat tersebut sel mempunyai nilai tekanan turgor yang sama dengan nol. Ketika air masuk ke dalam sel maka tekanan turgor akan meningkat positif dan sel akan mengembang sehingga sel mencapai ukuran yang itu adalah penjelasan lengkap mengenai fungsi air bagi tumbuhan. Selamat belajar detikers! Simak Video "Pria India Terinfeksi Jamur Tumbuhan" [GambasVideo 20detik] nah/nah
Didalam tubuh makhluk hidup selalu terjadi sistem transportasi. Sistem transportasi ini terjadi melalui proses pengangkutan nutrisi,oksigen, karbondioksida, dan sisa metabolisme. Pada kali ini kita akan membahas tentang sistem transportasi pada tumbuhan langsung saja cekidot gan! Baca juga: Sistem transportasi darah pada manusia a. Rabu, 27 Jun 2018 2031 0 998 Mh Badrut Tamam Makhluk hidup membutuhkan nutrisi untuk keberlangsungan hidupnya. Nutrisi yang dibutuhkan oleh setiap jenis makhluk hidup berbeda-beda. Manusia dan hewan memerlukan karbohidrat, protein, lemak serta mineral-mineral lainnya sedangkan tumbuhan bentuk nutrisinya berupa senyawa – senyawa kimia tertentu yang esensial untuk sistem metabolisme. Nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan biasanya diperoleh dari tanah maupun atmosfer. Ketersediaan nutrisi – nutrisi tersebut biasanya berbeda-beda bergantung banyak faktor. Namun, konsentrasinya dapat bertambah atau berkurang berkali – kali lipat disebabkan adanya faktor lingkungan seperti cuaca dan iklim, serta adanya faktor kimiafisik seperti erosi, jenis tanah dan pH tanah. Oleh karena itu, tanaman memiliki mekanisme tersendiri untuk beradaptasi terhadap perubahan lingkungan yang menyebabkan perubahan kandungan nutrisi di dalam tanah. Kebutuhan nutrisi utama pada tumbuhan meliputi macronutrient dan micronutrient atau yang biasa disebut elemen esensial. Macronutrient berupa nitrogen N, fosfor P, potasium K, kalsium Ca, magnesium Mg, dan sulfur S yang dibutuhkan dalam jumlah besar dan akumulasinya pada jaringan tumbuhan berkisar Micronutrient meliputi boron Br, klorin Cl, tembaga Cu, besi Fe, mangan Mn, molybdenum Mo, nikelNi, dan zinc Zn yang dibutuhkan dalam jumlah kecil dan akumulasinya pada jaringan tumbuhan berkisar Ketiadaan atau kurangnya elemen esensial pada tanaman dapat menyebabkan tanaman menjadi mati sebelum siklus hidupnya terlengkapi serta pertumbuhan tanaman menjadi tidak normal. Hal itu terjadi karena defisiensi nutrisi dapat mengganggu siklus metabolisme pada tumbuhan. Selain itu terdapat pula elemen penting lainnya yang meliputi aluminium Al, kobalt Co, selenium, silikon Si, sodium Na, dan vanadium yang berperan menstimulasi pertumbuhan namun hanya dibutuhkan oleh tumbuhan-tumbuhan tertentu. Tumbuhan yang mengalami kekurangan salah satu atau beberapa elemen-elemen tersebut dapat mengganggu proses reproduksi dan pertumbuhan tanaman. Gejala-gejala yang ditunjukkan oleh tanaman akan berbeda bergantung jenis elemennya. Tanaman yang kekurangan salah satu elemen yang penting biasanya akan mengalami kematian sebelum siklus hidupnya terlengkapi. Gejala lain yang umum terlihat pada bagian organ tumbuhan yang mengalami difisiensi nutrisi yaitu berupa klorosis, nekrosis, dan warna daun berubah menjadi merah. Klorosis merupakan rusaknya jaringan terutama pada bagian daun akibat klorofil gagal terbentuk sehingga menyebabkan warna daun menjadi kuning. Hal tersebut disebabkan tanaman kekurangan besi, sulfur, mangan, zinc, dan tembaga. Nekrosis dapat terjadi karena tanaman kekurangan nitrogen, potasium dan kalsium. Nekrosis dapat terjadi pada bagian daun ataupun batang tumbuhan dengan gejala organ daun mengalami kematian atau terhambatnya pertumbuhan daun sebagai akibat dari kematian jaringan tumbuhan. Perubahan warna daun menjadi merah dapat terjadi karena akumulasi antosianin akibat kurangnya kandungan fosfor. Kekurangan satu atau beberapa elemen nutrisi terkadang menunjukkan gejala fisik yang sama. Oleh karena itu diperlukan analisis lebih lanjut untuk mengetahui dengan pasti penyebab terganggunya pertumbuhan dan reproduksi tanaman. Analisis yang dapat dilakukan berupa analisis tanaman analisis kuantitatif, analisis jaringan tanaman, analisis biokimia serta kandungan tanahnya. Analisis–analisis tersebut dapat mengonfirmasi gejala-gejala yang nampak pada tanaman, mengetahui elemen-elemen yang masuk ke jaringan tanaman, mengetahui konsentrasi elemen-elemen nutrisi pada jaringan tanaman, serta kandungan mineral tanah yang dapat diserap oleh tanaman. Penulis Devi Eka Lestari, M. Si. Referensi Handbook of Plant Nutrition. Edited by Allen V. Barker and David J. Pilbeam. 2007. CRC Press. Post Views 10,683 Pengangkutan Air dan Nutrisi pada Tumbuhan. Konsep tekanan zat juga berlaku bagi makhluk hidup. Misalnya pada mekanisme pengangkutan air dan nutrisi pada tumbuhan, tekanan darah manusia, dan tekanan gas pada proses pernapasan. Xilem dan floem adalah jaringan seperti tabung yang berperan dalam sistem pengangkutan. Tumbuhan memerlukan air untuk fotosintesis - Air dan zat hara dibutuhkan tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya. Air diserap dari tanah kemudian disalurkan hingga ke daun. Tumbuhan enggak memiliki alat seperti jantung yang bisa memompa dan menyebarkan air hingga ke dahan tertinggi. Baca Juga Mengenal Kambium Pengertian, Fungsi, Beserta Jenis-Jenisnya Menurut Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, tumbuhan tingkat rendah pengangkutan air dan zat hara dilakukan oleh seluruh tubuh. Sedangkan untuk spermatophyta dari golongan tumbuhan tingkat tinggi, pengangkutan air dilakukan di dalam pembuluh tanaman. Nah, bagaimana proses masuknya air ke tanaman? Baca Juga Tips Mengatasi Rambut Rontok dengan Cara Rumahan yang Sederhana Proses masuknya air ke tanaman ilustrasi Air masuk ke tumbuhan melalui akar 1. Proses pengangkutan air dan mineral dalam tanah diawali dari air dalam tanah, diserap oleh rambut akar. 2. Air dan mineral memasuki tumbuhan melalui epidemis akar, melintas korteks akar, dan masuk ke dalam stele. 3. Melalui pembuluh xylem, air dan mineral menyebarkan dari stele ke dahan tertinggi daun. Terkadang tinggi dahan bisa sampai 10 meter dan air yang diserap akar harus sampai ke dahan tertinggi, lo. Faktor pengangkutan air pada tumbuhan Ada tiga faktor yang memengaruhi proses sampainya air hingga ke dahan tertinggi. Baca Juga Memiliki Daya Hidup yang Tinggi, Ini 4 Jenis Anggrek yang Perlu Diketahui Sebelum Menanamnya - Tekanan akar Pertama, akar menyerap air. Rambut akar berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan air. Nah, rambut akar ini terbentuknya dari sel epidermis yang menjulur keluar. Cara penyerapan air oleh rambut akar secara itu osmosis? Osmosis adalah perpindahan zat dari larutan kurang pekat ke larutan yang pekat melalui membran semipemeable. - Daya kapilaritas batang Daya kapilaritas batang adalah kemampuan xylem yang memiliki diameter sangat kecil kapiler untuk menaikkan permukaan air lebih tinggi di banding dengan di luar pembuluh. Daya kapilaritas dipengaruhi gaya kohesi dan gaya adhesi. Gaya kohesi adalah gaya antar molekuk zat yang sejenis. Sedangkan gaya adhesi adalah gaya antar molekul zat yang enggak sejenis, Kids. - Daya hisap daun Tumbuhan memerlukan air untuk proses fotosintesis. Nah, proses fotosintesis ini terjadi pada daun lo, Kids. Enggak cuma itu, daun ternyata juga mengalami proses transpirasi. Transpirasi merupakan peristiwa pelepasan uap air dari daun. Kemampuan daun untuk menyerap air dari batang disebut daya hisap daun. Baca Juga Jenis Akar pada Tumbuhan Menurut Bentuk, Sifat, dan Fungsinya - Ayo kunjungi dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani dunia pelajaran anak Indonesia. Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan– Teman-teman semua dalam kesemptan ini kita akan membahas sati topik dalam pelajaran Biologi yakni bagaimana mekanisme pengangkutan air dari akar menuju daun? Catatan buat pembacaPada setiap tulisan dalam semua tulisan yang berawalan “di” sengaja dipisahkan dengan kata dasarnya satu spasi, hal ini sebagai penciri dari website ini. Masih ingatkah Anda dengan susunan jaringan pada akar mulai dari jaringan terluar hingga terdalam? Jika ia, maka jaringan-jaringan itulah yang akan dilalui oleh air ketika masuk ke dalam tumbuhan. Gambar 1 menunjukkan jalur pengangkutan air ketika masuk ke dalam akar. Silahkan anda cermati dengan baik gambar di bawah. Daftar Isi 1A. Mekanisme Pengangkutan Air dari Akar menuju Daun1. Bagaimana mekanisme pengangkutan air dari akar ke daun?2. Penyerapan air oleh akar tumbuhan3. Kapilaritas dalam Mekanisme Pengangkutan Air dari Akar menuju DaunB. Pengangkutan Nutrisi pada TumbuhanBagaimana proses pengangkutan nutrisi pada tumbuhan?C. Faktor yang mempengaruhi proses pengangkutan air dari akar menuju ke daun1. Perbedaan Potensial Air2. Tekanan Osmosis3. Gradien Tekanan Hidrostatik4. Transpirasi5. Kondisi Lingkungan6. Struktur Jaringan Tumbuhan7. Ukuran dan Bentuk Stomata8. Jenis Tanaman9. Kondisi Tanah10. Iklim11. Faktor Fisiologis12. Ketinggian Tempat13. Intensitas Cahaya14. Kelembapan Udara Nah, untuk mengetahui Bagaimana mekanisme Pengangkutan Air dari Akar menuju Daun, berikut penjelasannya. Gambar 1. Jalur pengangkutan air ketika masuk ke dalam akarSumber Dok. Kemdikbud Pertama-tama, air diserap oleh rambut-rambut akar. Kemudian, air masuk ke sel epidermis melalui proses secara osmosis. Selanjutnya, air akan melalui korteks. Dari korteks, air kemudian melalui endodermis dan perisikel. Selanjutnya, air masuk ke jaringan xilem yang berada di akar. Setelah tiba di xilem akar, air akan bergerak ke xilem batang dan ke xilem daun! Tumbuhan tidak mempunyai mekanisme pemompaan cairan seperti pada jantung manusia. Lalu, bagaimanakah air dapat naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi? Perhatikan Gambar 2 yang memperlihatkan pergerakan air dari akar menuju daun! Gambar 2. Pengangkutan air dari akar menuju daunSumber Campbell et al. 2008 1. Bagaimana mekanisme pengangkutan air dari akar ke daun? Mekanisme pengangkutan air dari akar ke daun pada tumbuhan di sebut sebagai transpor air melalui xilem. Proses ini terjadi melalui dua mekanisme, yaitu TranspirasiProses penguapan air melalui stomata daun yang terjadi akibat adanya perbedaan tekanan uap antara dalam dan luar daun. Hal ini menyebabkan tekanan uap di dalam daun menjadi lebih rendah daripada tekanan uap di udara, sehingga air yang terdapat pada sel-sel daun akan menguap dan keluar dari daun. Proses ini menyebabkan terciptanya perbedaan tekanan antara daun dan akar, sehingga air dari akar akan bergerak naik menuju daun. KapilaritasMekanisme ini terjadi akibat adanya interaksi antara molekul air dengan dinding xilem, sehingga air dapat naik ke atas melalui serangkaian sel-sel xilem. Fenomena kapilaritas terjadi karena adanya kekuatan kohesi dan adhesi yang terjadi antara molekul-molekul air dan dinding xilem. Kekuatan kohesi membuat molekul-molekul air saling menarik satu sama lain, sedangkan kekuatan adhesi membuat molekul-molekul air menempel pada dinding xilem. Kombinasi dari kedua kekuatan ini memungkinkan air untuk naik ke atas dari akar menuju daun. Kedua mekanisme ini saling mendukung satu sama lain dalam proses pengangkutan air dari akar ke daun. Transpirasi memicu naiknya air dari akar menuju daun, sedangkan kapilaritas memungkinkan air untuk terus naik ke atas melalui xilem. Proses ini terjadi secara terus-menerus selama tanaman masih hidup dan membutuhkan air untuk tumbuh dan berkembang. Air dapat di angkut naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi dan di edarkan ke seluruh tubuh tumbuhan karena adanya daya kapilaritas batang. Sifat ini seperti yang terdapat pada pipa kapiler. Demikian ulasan tentang bagaimana mekanisme pengangkutan air dari akar menuju daun? Baca Juga Macam macam Sendi a. Pipa Kapiler Pipa kapiler memiliki bentuk yang hampir menyerupai sedotan akan tetapi diameternya sangat kecil. Apabila salah satu ujung pipa kapiler di masukkan ke dalam air, air yang berada pada pipa tersebut akan lebih tinggi daripada air yang berada di sekitar pipa kapiler. Begitu pula pada batang tanaman, air yang berada pada batang tanaman akan lebih tinggi apabila di bandingkan dengan air yang berada pada tanah. Daya kapilaritas batang di pengaruhi oleh adanya gaya kohesi dan adhesi. Kohesi merupakan kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang sejenis. Adhesi adalah kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang tidak sejenis. Melalui gaya adhesi, molekul air membentuk ikatan yang lemah dengan dinding pembuluh. Melalui gaya kohesi akan terjadi ikatan antara satu molekul air dengan molekul air lainnya. Hal ini akan menyebabkan terjadinya tarik-menarik antara molekul air yang satu dengan molekul air lainnya di sepanjang pembuluh xilem. Gaya kohesi maupun gaya adhesi mempengaruhi bentuk permukaan zat cair dalam wadahnya. Misalkan ke dalam dua buah tabung reaksi masing-masing di isikan air dan air raksa. Apa yang terjadi? Permukaan air dalam tabung reaksi berbentuk cekung di sebut meniskus cekung sedangkan permukaan air raksa dalam tabung reaksi berbentuk cembung di sebut meniskus cembung. b. Miniskus Cembung dan Cekung Hal itu dapat di jelaskan bahwa gaya adhesi molekul air dengan molekul kaca lebih besar daripada gaya kohesi antar molekul air, sedangkan gaya adhesi molekul air raksa dengan molekul kaca lebih kecil daripada gaya kohesi antara molekul air raksa. Gambar 3. Miniskus cembung dan cekung Meniskus cembung maupun meniskus cekung menyebabkan sudut kontak antara bidang wadah tabung dengan permukaan zat cair berbeda besarnya. Meniskus cembung menimbulkan sudut kontak tumpul >900, sedangkan meniskus cekung menimbulkan sudut kontak lancip <900. Gaya kohesi dan gaya adhesi juga berpengaruh pada gejala kapilaritas. 2. Penyerapan air oleh akar tumbuhan Berikut ini 3 tahapan dalam proses penyerapan air oleh akar tumbuhan ImbibisiImbibisi adalah proses masuknya air ke dalam sel tumbuhan akibat adanya gaya adhesi dan kohesi pada dinding sel. Gaya adhesi terjadi karena molekul air menempel pada dinding sel, sedangkan gaya kohesi terjadi karena molekul air saling menempel satu sama lain. Kedua gaya tersebut membuat air masuk ke dalam sel-sel akar tumbuhan. OsmosisOsmosis adalah proses masuknya air ke dalam sel melalui membran semipermeabel. Sel-sel akar tumbuhan memiliki membran semipermeabel yang hanya memperbolehkan masuknya air ke dalam sel, namun tidak memperbolehkan masuknya senyawa atau ion lain yang tidak di butuhkan oleh sel. Osmosis terjadi ketika konsentrasi air di dalam tanah lebih tinggi di bandingkan dengan konsentrasi air di dalam sel akar tumbuhan. Arus masaArus masa adalah proses masuknya air ke dalam akar tumbuhan melalui sel-sel rambut akar. Sel-sel rambut akar memiliki permukaan yang lebih besar di bandingkan dengan sel-sel akar lainnya sehingga dapat menyerap lebih banyak air dari tanah. Arus masa juga terjadi karena adanya perbedaan tekanan air antara tanah dan dalam sel-sel akar tumbuhan. Penyerapan air oleh akar tumbuhan sangat penting untuk menjaga keseimbangan air dalam tumbuhan. Air yang di serap oleh akar akan di angkut ke seluruh bagian tumbuhan melalui xilem untuk memenuhi kebutuhan metabolisme dan pembentukan jaringan baru. Selain itu, air juga berperan dalam menjaga turgor sel dan membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis. Sebuah pipa kapiler kaca bila di celupkan pada tabung berisi air akan di jumpai air dapat naik ke dalam pembuluh kaca pipa kapiler, sebaliknya bila pembuluh pipa kapiler di celupkan pada tabung berisi air raksa akan di jumpai bahwa air raksa di dalam pembuluh kaca pipa kapiler lebih rendah permukaannya di bandingkan permukaan air raksa dalam tabung. Gambar 4. Gambaran pipa kapiler Jadi kapilaritas sangat tergantung pada kohesi dan adhesi. Air naik dalam pembuluh pipa kapiler di karenakan adhesi sedangkan air raksa turun dalam pembuluh pipa kapiler di karenakan kohesi. Perhatikan gambar berikut ini. Gambar 5. Pipa kapiler dalam tabung berisi air maupun air raksa Pada air Permukaannya cekung, pada pipa kapiler permukaannya lebih tinggi, karena adhesinya lebih kuat dari kohesinya sendiri. Pada raksa Permukaannya cembung, sedangkan pada pipa kapiler permukaannya lebih rendah, karena kohesi air raksa lebih besar dari adhesi antara air raksa dengan kaca. Selain di sebabkan oleh gaya kohesi dan adhesi, naiknya air ke daun di sebabkan oleh penggunaan air di bagian daun atau yang disebut dengan daya isap daun. Air di manfaatkan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Pada daun, air juga mengalami penguapan. Penguapan air oleh daun disebut transpirasi. Penggunaan air oleh bagian daun akan menyebabkan terjadinya tarikan terhadap air yang berada pada bagian xilem sehingga air yang ada pada akar dapat naik ke daun. Semua bagian tumbuhan, yaitu akar, batang, daun, dan bagian lainnya memerlukan nutrisi. Agar kebutuhan nutrisi di setiap bagian tumbuhan terpenuhi, maka di butuhkan suatu proses pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis berupa gula dan asam amino ke seluruh tubuh tumbuhan. B. Pengangkutan Nutrisi pada Tumbuhan Pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan terjadi melalui pembuluh floem. Dimana, pengangkutan zat-zat hasil fotosintesis di mulai dari sumbernya, yaitu daun daerah yang memiliki konsentrasi gula tinggi ke bagian tanaman lain yang dituju daerah yang memiliki konsentrasi gula rendah dengan di bantu oleh sirkulasi air yang mengalir melalui pembuluh xilem dan floem. Perhatikanlah Gambar 6 di bawah ini! Gambar 6. Pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis pada tumbuhanSumber Recee et al. 2012 Bagaimana proses pengangkutan nutrisi pada tumbuhan? Proses pengangkutan nutrisi pada tumbuhan terjadi melalui dua mekanisme, yaitu Transpor aktifProses ini terjadi ketika nutrisi diambil dari tanah oleh akar tumbuhan dan kemudian diangkut ke seluruh bagian tumbuhan melalui xilem. Nutrisi yang diambil dari tanah berupa ion-ion yang diambil oleh akar dengan bantuan pompa ion yang terdapat pada membran sel. Pompa ion ini membutuhkan energi dalam bentuk ATP untuk memompa ion-ion dari lingkungan dengan konsentrasi rendah ke lingkungan dengan konsentrasi yang lebih tinggi. Setelah ion-ion tersebut diangkut ke dalam sel akar, ion-ion tersebut akan diangkut ke xilem melalui sel-sel perisikel, dan kemudian akan diangkut ke seluruh bagian tumbuhan melalui xilem. Transpor pasifProses ini terjadi ketika nutrisi seperti air dan gula diangkut dari satu sel ke sel yang lainnya secara pasif tanpa memerlukan energi tambahan. Salah satu mekanisme transpor pasif adalah difusi, di mana nutrisi bergerak dari lingkungan dengan konsentrasi tinggi ke lingkungan dengan konsentrasi rendah melalui membran sel. Contohnya, gula yang diproduksi sel-sel fotosintesis di daun akan diangkut ke seluruh bagian tumbuhan melalui xilem dan floem melalui transpor pasif. Proses pengangkutan nutrisi pada tumbuhan sangat penting untuk menjaga kelangsungan hidup dan pertumbuhan tumbuhan. Nutrisi yang dibutuhkan tumbuhan seperti air, mineral, dan gula harus dapat diangkut ke seluruh bagian tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme dan pembentukan jaringan baru. Proses ini terus berlangsung selama tumbuhan masih hidup dan membutuhkan nutrisi untuk tumbuh dan berkembang. C. Faktor yang mempengaruhi proses pengangkutan air dari akar menuju ke daun Jelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi proses pengangkutan air dari akar menuju ke daun? Proses pengangkutan air dari akar menuju daun dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain 1. Perbedaan Potensial Air Proses pengangkutan air terjadi karena adanya perbedaan potensial air antara akar dan daun. Akar memiliki potensial air yang lebih tinggi dibandingkan dengan daun, sehingga air cenderung mengalir dari daerah dengan potensial air yang tinggi ke daerah dengan potensial air yang lebih rendah. 2. Tekanan Osmosis Proses pengangkutan air juga dipengaruhi oleh tekanan osmosis. Konsentrasi garam dan mineral di dalam sel tumbuhan lebih tinggi daripada di lingkungan sekitarnya, sehingga air cenderung masuk ke dalam sel melalui proses osmosis. 3. Gradien Tekanan Hidrostatik Proses pengangkutan air dipengaruhi oleh gradien tekanan hidrostatik di dalam tumbuhan. Tekanan hidrostatik di dalam tumbuhan dapat mempengaruhi laju aliran air. 4. Transpirasi Proses transpirasi, yaitu penguapan air dari permukaan daun, dapat mempengaruhi laju pengangkutan air dari akar ke daun. Semakin tinggi laju transpirasi, semakin cepat pula laju pengangkutan air. 5. Kondisi Lingkungan Faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban udara, dan intensitas cahaya juga dapat mempengaruhi proses pengangkutan air. Misalnya, pada suhu yang tinggi, laju transpirasi dapat meningkat, sehingga laju pengangkutan air juga meningkat. 6. Struktur Jaringan Tumbuhan Struktur jaringan tumbuhan juga dapat mempengaruhi laju pengangkutan air. Selain itu, adanya sel khusus seperti trakeid dan elemen berongga pada xilem juga dapat mempercepat laju pengangkutan air. 7. Ukuran dan Bentuk Stomata Ukuran dan bentuk stomata juga mempengaruhi laju pengangkutan air. Semakin besar dan banyak jumlah stomata pada permukaan daun, semakin tinggi laju transpirasi, sehingga semakin cepat laju pengangkutan air. 8. Jenis Tanaman Setiap jenis tanaman memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal laju pengangkutan air. Tanaman yang tumbuh di lingkungan yang kering biasanya memiliki sistem akar yang lebih dalam dan kuat untuk menyerap air dengan lebih efektif, sedangkan tanaman yang tumbuh di lingkungan yang lembap biasanya memiliki sistem akar yang lebih dangkal. 9. Kondisi Tanah Kondisi tanah seperti pH, kandungan bahan organik, dan jenis tanah juga dapat mempengaruhi laju pengangkutan air. Tanah yang lebih gembur dan banyak mengandung bahan organik cenderung dapat menyerap dan menyimpan lebih banyak air, sehingga memudahkan tanaman untuk mengambil air dari tanah. Sedangkan tanah yang lebih padat atau memiliki pH yang tidak sesuai dapat menghambat laju pengangkutan air. 10. Iklim Iklim juga mempengaruhi laju pengangkutan air dalam tanaman. Pada lingkungan yang lebih panas dan kering, laju transpirasi cenderung lebih tinggi, sehingga tanaman memerlukan lebih banyak air untuk menggantikan air yang hilang melalui proses transpirasi. Sedangkan pada lingkungan yang lebih lembap, laju transpirasi cenderung lebih rendah, sehingga tanaman memerlukan air yang lebih sedikit. 11. Faktor Fisiologis Beberapa faktor fisiologis pada tanaman seperti ketersediaan nutrisi, keberadaan patogen, dan keadaan umum tanaman juga dapat mempengaruhi laju pengangkutan air. Tanaman yang sehat dengan ketersediaan nutrisi yang cukup dan tidak terinfeksi oleh patogen biasanya memiliki laju pengangkutan air yang lebih baik dibandingkan dengan tanaman yang sakit atau terinfeksi oleh patogen. 12. Ketinggian Tempat Ketinggian tempat juga mempengaruhi laju pengangkutan air. Pada ketinggian yang lebih tinggi, tekanan udara cenderung lebih rendah, sehingga laju transpirasi lebih rendah dan laju pengangkutan air dalam tanaman juga cenderung lebih lambat. 13. Intensitas Cahaya Intensitas cahaya juga mempengaruhi laju pengangkutan air dalam tanaman. Tanaman yang menerima intensitas cahaya yang tinggi cenderung memiliki laju transpirasi yang lebih tinggi dan memerlukan air yang lebih banyak dibandingkan dengan tanaman yang menerima intensitas cahaya yang lebih rendah. 14. Kelembapan Udara Kelembapan udara juga mempengaruhi laju pengangkutan air dalam tanaman. Pada udara yang lebih kering, laju transpirasi cenderung lebih tinggi, sehingga tanaman memerlukan air yang lebih banyak untuk menggantikan air yang hilang melalui proses transpirasi. Sedangkan pada udara yang lebih lembap, laju transpirasi cenderung lebih rendah, sehingga tanaman memerlukan air yang lebih sedikit. 15. Struktur dan Karakteristik Tanaman Struktur dan karakteristik tanaman seperti jenis daun, ukuran daun, bentuk daun, dan kepadatan stomata juga dapat mempengaruhi laju pengangkutan air dalam tanaman. Tanaman dengan daun yang lebih besar, memiliki lebih banyak stomata, dan daun yang lebih tipis cenderung memiliki laju transpirasi yang lebih tinggi dan memerlukan air yang lebih banyak. 16. Waktu Penyiraman Waktu penyiraman juga dapat mempengaruhi laju pengangkutan air dalam tanaman. Penyiraman yang terlalu sering atau terlalu sedikit dapat memengaruhi keseimbangan air dalam tanaman dan mempengaruhi laju pengangkutan air. 17. Jenis Tanah Jenis tanah juga dapat mempengaruhi laju pengangkutan air dalam tanaman. Tanah yang lebih liat atau lebih berpasir cenderung memiliki kapasitas air yang lebih rendah, sehingga laju pengangkutan air dalam tanaman juga cenderung lebih rendah. 18. Kondisi Drainase Tanah Drainase tanah juga mempengaruhi laju pengangkutan air dalam tanaman. Tanah yang terlalu lembab atau tergenang dapat memengaruhi laju pengangkutan air dalam tanaman dan dapat menyebabkan kerusakan pada akar tanaman. Sedangkan tanah yang terlalu kering juga dapat menyebabkan laju pengangkutan air dalam tanaman menjadi lebih lambat. Jika anda menganggap tulisan ini bermanfaat, silahkan tinggalkan pesan di kolom komentar. Terima kasih telah membaca artikel bagaimana mekanisme pengangkutan air dari akar menuju daun ini. Baca Juga SOAL KSN IPA SMP 2021 Jadwal, Mekanisme, Silabus, dan Contoh Soal Sumber rujukan Modul 4. Kinematika dan Dinamika Gerak, serta Suhu dan kalor, Kegiatan Belajar 3, Konsep dan Aplikasi Tekanan. Kemdikbud
6FQxTDe.